Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku bahwa PDI Perjuangan sudah bersedia untuk mendukungnya pada Pilkada 2017. Namun, dengan syarat, Ahok harus sukses memimpin Jakarta dalam tiga tahun ke depan.
Ahok bahkan sudah mendapat restu dari pemimpin tertinggi partai berlambang banteng moncong putih itu, Megawati Soekarnoputri. Menurut Ahok, asalkan ia bisa memimpin Jakarta dengan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat, ia yakin Mega akan merestuinya.
"Bu Mega sudah bilang, kalau saya mengecewakan warga DKI, PDI-P tidak akan mendukung. Tetapi, kalau saya pro-rakyat, sesuai sistem PDI-P, pasti mereka akan mendukung," kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Ahok bahkan mengklaim, Mega tidak pernah mendukung seseorang dalam kancah politik berdasarkan hasil survei. Sebab, kata dia, Mega lebih mengedepankan karakter.
"PDI-P tidak pernah mau tahu soal survei. Kata Bu Mega, yang penting orang ini punya hati atau tidak untuk mengurusi rakyat," ujar Ahok.
"Jadi, patokannya itu saja. Kalau saya tidak beres, saya tidak akan didukung. Kalau kerja bagus, pasti lanjut. Lagian kalau gue enggak bagus, ngapain gue nyalon lagi. Malu-maluin aja," ucap mantan kader Partai Gerindra itu.
Ahok bahkan sudah mendapat restu dari pemimpin tertinggi partai berlambang banteng moncong putih itu, Megawati Soekarnoputri. Menurut Ahok, asalkan ia bisa memimpin Jakarta dengan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat, ia yakin Mega akan merestuinya.
"Bu Mega sudah bilang, kalau saya mengecewakan warga DKI, PDI-P tidak akan mendukung. Tetapi, kalau saya pro-rakyat, sesuai sistem PDI-P, pasti mereka akan mendukung," kata Ahok, di Balaikota Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Ahok bahkan mengklaim, Mega tidak pernah mendukung seseorang dalam kancah politik berdasarkan hasil survei. Sebab, kata dia, Mega lebih mengedepankan karakter.
"PDI-P tidak pernah mau tahu soal survei. Kata Bu Mega, yang penting orang ini punya hati atau tidak untuk mengurusi rakyat," ujar Ahok.
"Jadi, patokannya itu saja. Kalau saya tidak beres, saya tidak akan didukung. Kalau kerja bagus, pasti lanjut. Lagian kalau gue enggak bagus, ngapain gue nyalon lagi. Malu-maluin aja," ucap mantan kader Partai Gerindra itu.
0 komentar:
Posting Komentar