Nelayan Filipina temukan kepala manusia dalam perut hiu
Para nelayan asal Filipina berhasil menangkap seekor hiu macan cukup besar. Mereka terkejut lantaran dalam perut hewan itu ada potongan tubuh manusia termasuk kepala masih utuh. Hal ini diyakini membawa kutukan.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (12/11), nelayan terdiri dari lima pria ini awalnya kegirangan dengan hasil tangkapan mereka. Hewan diyakini seberat 590 kilogram ini langsung dibelah dan hendak dikeluarkan isi perutnya.
Namun mereka malah muntah-muntah lantaran mendapati paha serta kepala manusia. Si hiu segera dibuang kembali ke laut lantaran takut akan datang pertanda buruk. Mereka hanya mengambil rahang serta sirip ikan itu saja.
Salah seorang nelayan bernama Bodoy Gorgod mengatakan penemuan itu sungguh membuatnya mual. "Selama dua dekade melaut baru kali ini saya merasa mual dan tidak tahan bau isi perut ikan," ujar Bodoy.
Para nelayan menduga kepala itu mungkin korban tenggelamnya kapal feri terjadi pada September di wilayah Leyte, dekat Filipina tengah. Kapal pengangkut penumpang MV Maharlika tenggelam lantaran terkena badai dan sekitar 84 penumpang tewas.
Namun salah seorang istri nelayan bernama Perly Santillana mengatakan pada suaminya agar membuang rahang hiu itu. "Saya tidak mau roh korban dalam perut ikan itu mengunjungi kami," ujar Perly.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (12/11), nelayan terdiri dari lima pria ini awalnya kegirangan dengan hasil tangkapan mereka. Hewan diyakini seberat 590 kilogram ini langsung dibelah dan hendak dikeluarkan isi perutnya.
Namun mereka malah muntah-muntah lantaran mendapati paha serta kepala manusia. Si hiu segera dibuang kembali ke laut lantaran takut akan datang pertanda buruk. Mereka hanya mengambil rahang serta sirip ikan itu saja.
Salah seorang nelayan bernama Bodoy Gorgod mengatakan penemuan itu sungguh membuatnya mual. "Selama dua dekade melaut baru kali ini saya merasa mual dan tidak tahan bau isi perut ikan," ujar Bodoy.
Para nelayan menduga kepala itu mungkin korban tenggelamnya kapal feri terjadi pada September di wilayah Leyte, dekat Filipina tengah. Kapal pengangkut penumpang MV Maharlika tenggelam lantaran terkena badai dan sekitar 84 penumpang tewas.
Namun salah seorang istri nelayan bernama Perly Santillana mengatakan pada suaminya agar membuang rahang hiu itu. "Saya tidak mau roh korban dalam perut ikan itu mengunjungi kami," ujar Perly.
0 komentar:
Posting Komentar